Mendukung Wirausahawati

3 Cara Mendukung Wirausahawati di Sekitar Kita

Kemajuan seorang wirausahawati bisa dicapai mulai dari saat ia bertanya pada diri sendiri apa yang bisa dilakukan untuk membantu wirausahawati lain.

Apakah kamu pernah berpikir bahwa keberuntungan (atau nasib baik) adalah salah satu faktor yang membuat seorang wirausahawati meraih kesuksesan? Kamu tidak sendiri. Bahkan, pembahasan mengenai peran nasib baik dalam kesuksesan ini pun dijadikan sebuah studi yang komprehensif. Studi ini menjelaskan bahwa faktor keberuntungan dan kesempatan (luck and opportunity) memiliki peran yang sangat penting—namun kurang dihargai—dalam menentukan tingkat akhir kesuksesan seseorang.

Yang kerap kali terjadi sekarang, orang-orang yang sudah pernah mendapatkan sumber daya (pendanaan dan jaringan) dan penghargaan akan lebih sering mendapatkannya lagi, sehingga kesempatan bagi orang-orang lain yang sebenarnya memiliki talenta lebih baik menjadi berkurang. Misal, orang yang punya potensi lebih besar untuk mendapat manfaat dari sumber daya yang diberikan, namun tidak mendapatkannya, karena sudah diambil oleh orang yang pernah mendapatkannya. Dan seringnya, faktor keberuntungan juga dipandang sebelah mata, padahal faktor ini seringkali muncul sepanjang proses kreatif yang dilakukan seseorang.

Tim peneliti dari studi tersebut berpendapat bahwa ada beberapa faktor penting untuk meningkatkan kesuksesan buat lebih banyak orang, seperti: lingkungan yang menstimulasi yang kaya akan peluang, pendidikan/edukasi yang baik, pelatihan intensif, dan strategi distribusi dana dan sumber daya yang efisien. Mereka juga berpendapat bahwa semua kebijakan publik yang dapat mempengaruhi faktor-faktor ini akan membawa kemajuan bersama yang lebih besar dan juga inovasi untuk masyarakat—khususnya peningkatan aktualisasi diri bagi setiap individu.

Tindakan sekecil apapun dapat menciptakan dampak yang besar.

Sebagai seorang wirausahawati, kamu pun pasti tahu betapa beratnya menjadi seorang wanita yang membangun bisnis. Bukan hanya rendahnya tingkat dan jumlah pendanaan yang diperoleh, tetapi juga minimnya peluang jika dibandingkan dengan pria. Disini saya tidak akan membahas hal itu, tetapi bagaimana seorang wirausahawati sepertimu dapat menjadi bagian dari solusi. Lalu, apa yang bisa kamu lakukan untuk mendukung wirausahawati?

#1 Membangun Komunitas dan Jejaring untuk Mengakomodasi Wirausahawati

Foto oleh Hillary Ungson dari Unsplash

Di awal menjalankan bisnis, saya tidak memiliki siapapun yang mendukung saya—selain pasangan saya, tentunya. Tidak adanya komunitas wirausahawati di sekitar tempat tinggal saya, akhirnya membuat saya memutuskan untuk membangun sendiri komunitas tersebut disini. Saya bertemu dengan banyak wirausahawati yang sedang bersusah payah untuk merintis bisnisnya. Hambatan terbesar yang mereka temui adalah minimnya pendanaan dan kemampuan teknis seperti pemasaran dan sistem informasi. Beberapa dari mereka akhirnya menyerah karena satu dan lain hal, padahal mereka dan juga saya sudah sama-sama menyediakan waktu, tenaga dan pikiran yang tidak sedikit.

Tetapi sebelum kamu meluangkan seluruh sumber daya yang kamu punya (waktu, tenaga, pikiran dan uang) untuk membangun bisnismu, kamu perlu melakukan sedikit “pekerjaan rumah”. Kamu mesti mencari tahu jaringan atau komunitas mana yang bisa betul-betul membantu bisnismu? Komunitas mana yang sesuai untukmu saat ini? Komunitas mana yang bisa membantumu untuk tumbuh disaat bisnismu juga tumbuh?

Beberapa komunitas wirausaha dirancang untuk orang-orang yang baru memulai—mereka-mereka yang menjalankan bisnis paruh waktu atau pemula. Jangan salah, komunitas seperti ini sangat bagus untuk mereka yang baru memulai bisnis, dimana mereka bisa memberikan ilmu dan relasi yang sesuai di level itu. Tapi bagaimana dengan orang-orang yang membangun usaha dengan fokus pada pasar berbeda, menciptakan demand atau permintaan jenis baru, memiliki penawaran produk yang baru, dan belum/tidak memiliki kompetitor di ranah yang sama? Ini tidak bisa saya dapatkan di komunitas-komunitas manapun disini.

Saya yakin, di masa depan akan ada semakin banyak bisnis yang masuk ke golongan blue ocean seperti bisnis saya. Dan dengan demikian, perlu ada komunitas yang spesifik juga untuk mewadahi pewirausaha baru tersebut. Selain itu, semoga komunitas yang ada semakin seimbang jumlahnya antara yang mewadahi wirausahawati pemula dengan wirausahawati yang sudah ada di level penghasilan Milyaran rupiah—karena tentunya kebutuhannya sudah berbeda.

#2 Menjadi Sistem Pendukung untuk Para Wirausahawati yang Ada di Sekitar Kita

Foto oleh Hian Oliveira dari Unsplash

Seperti yang sudah saya katakan, tindakan sekecil apapun dapat membawa dampak yang besar. Misalnya, jika kamu hanya memiliki waktu senggang 2-3 jam di akhir pekan, kamu bisa meluangkan waktu untuk menuliskan pengalamanmu di blog, atau menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar kewirausahaan di Quora. Itu akan membantu penanya dan juga orang yang membaca jawabanmu untuk mendapatkan informasi darimu sebagai orang yang berpengalaman.

Mendukung orang lain itu juga bukan berarti kamu harus memberikan komitmen yang besar di awal, kok. Banyak yang berasumsi, komunitas atau grup dukungan itu harus terdiri dari orang-orang yang kamu kenal. Padahal, ia juga dapat diisi oleh orang-orang yang tidak pernah kamu kenal sama sekali. Ada empat dukungan berbeda yang bisa kamu lakukan jika kamu memang ingin mengulurkan tangan dan berkomitmen—kecil ataupun besar:

1. Dukungan Emosional

Memulai bisnis itu sulit, dan kamu pasti tahu itu. Berbagai emosi yang bercampur aduk bisa kamu rasakan. Tertekan, gugup dan terlalu khawatir, bahkan hingga kesepian. Dukungan macam ini tepat untuk orang yang bersedia memberikan punggung dan bahu untuk bersandar dan menangis.

2. Dukungan Instrumental

Disini, kamu setidaknya bisa memberikan dukungan dalam bentuk usaha/perbuatan kecil yang kelihatan. Misalnya, membelikan temanmu makan ketika ia terlalu sibuk sehingga lupa makan, atau yang lebih besar yaitu dengan berinvestasi pada bisnis yang ia bangun. Dua-duanya sama pentingnya. Tapi disini juga kamu harus tahu betul apa yang kamu lakukan. Jangan sampai, hanya karena ingin membantu, kamu ikut kesulitan juga.

3. Dukungan Informasi

Dengan menyediakan arahan, saran atau bahkan bimbingan (mentorship) untuk wirausahawati lain. Dukungan seperti ini paling diperlukan terutama dari orang-orang yang sudah memiliki pengalaman panjang dan merasakan naik-turunnya bisnis—sehingga bisa membagikan arahan yang bijaksana.

4. Dukungan Akuntabilitas

Disini kamu seharusnya bisa menjadi orang yang akuntabel untuk membantu mengarahkan orang lain. Posisinya lebih seperti penasihat bisnis, menjadi orang yang bisa mengingatkan tujuan dan sasaran selain teman kamu itu sendiri. Menjadi seseorang yang sanggup mendorong orang lain menemukan kesuksesan—sekalipun kamu mungkin belum/tidak akan sesukses mereka. Apakah kamu bisa menjadi orang seperti itu?

Walaupun misalnya kamu bukan seorang pewirausaha, ataupun kamu pewirausaha tetapi bisnismu tidak berkaitan dengan bisnis orang yang kamu dukung/bantu, besar kemungkinannya kamu bisa menjadi salah satu dari empat tipe pendukung diatas.

#3 Menawarkan Diri untuk Menjadi Mentor Bagi Wirausahawati Lainnya

Foto oleh ThisisEngineering RAEng dari Unsplash

Kalau kamu hanya duduk diam dan menunggu agar seseorang memintamu menjadi pembimbing bisnis mereka, besar kemungkinannya tidak akan ada yang datang padamu. Sebuah survei dari Development Dimensions International menemukan bahwa wanita tidak akan secara proaktif mencari pembimbing. Dalam survei itu ditemukan bahwa sekitar 63% partisipan wanita berkata bahwa mereka tidak pernah memiliki pembimbing formal.

Menurut ratusan wanita yang memberi respon, kekurangan bimbingan pada wanita ini disebabkan bukan karena mereka tidak mau membimbing orang lain, tetapi karena mereka tidak diminta. 54% berkata bahwa mereka hanya beberapa kali memberikan bimbingan sepanjang perjalanan bisnisnya, dan 20% orang menjawab mereka tidak pernah diminta untuk jadi pembimbing.

Mari berhenti untuk meneruskan budaya buruk ini. Tidak ada gunanya bermain menjadi korban dalam mitos seputar bimbingan bisnis untuk wanita. Untuk para wirausahawati yang ada di tingkat senior, berhentilah menunggu undangan/permintaan resmi. Dan untuk wirausahawati muda yang butuh pembimbing aktif, jangan berdiam diri. Suarakanlah!

There is no limit to what we, as women, can accomplish.

Michelle Obama

Yuk bersama-sama kita lakukan bagian yang harus kita lakukan untuk mengubah angka-angka statistik dari survei diatas itu dan membantu wanita-wanita lain menumbuhkan bisnis yang lebih kuat dan lebih baik. Temukan caramu sendiri untuk saling mendukung dan mendorong wirausahawati lain agar bisnis kita semua dapat tumbuh bersama, dan semuanya kamu mulai dari tiga poin yang saya uraikan diatas.



Comments

Give a Nice Comment Here