Ringkasan eksekutif adalah bagian inti yang penting dari setiap rencana bisnis. Bagian ini seringnya berfungsi sebagai penarik perhatian yang harus bisa menciptakan kesan pertama yang “menggoda” untuk pembacanya. Tidak peduli jika bagian-bagian lain sudah kamu buat semenarik mungkin atau dilengkapi dengan data-data riset terkini, tapi kalau bagian ringkasan eksekutif ini tidak menarik, tentu audiens (calon investor atau pemangku kepentingan lainnya) tidak akan berminat untuk melanjutkan membaca sampai selesai.
Seperti namanya, ringkasan eksekutif adalah ringkasan tertinggi yang letaknya di awal dokumen rencana bisnismu. Ia mengintisarikan keseluruhan rencanamu, dan sebisa mungkin harus dapat berdiri sendiri. Bagian ini harus dibuat seringkas mungkin, mudah dipahami, dan tentunya meyakinkan.
Orang yang kamu tunjukkan rencana bisnis ini mungkin saja tidak berasal dari industri yang sama. Kebanyakan investor atau pemodal ventura pun seperti itu, tidak selalu tahu seluk-beluk setiap sektor bisnis yang ada. Untuk orang-orang seperti ini, kamu harus mempermudah mereka untuk dapat melihat potensi bisnismu hanya dari membaca ringkasan eksekutif tersebut—setidaknya mereka tahu:
- Apa yang bisnismu lakukan,
- Apa yang membuatmu unik, dan
- Bagaimana caranya kamu dapat meraih kesuksesan.
Perhatikan Panjangnya
Ringkasan eksekutif seharusnya tidak lebih dari dua halaman. Walaupun memang akan berat untukmu membuat ringkasan yang sangat pendek seperti itu, tetapi dengan latihan kamu pasti akan bisa melakukannya. Kalau kamu harus menguraikan idemu di hadapan orang lain secara langsung, biasanya kamu hanya akan punya waktu kurang dari 30 detik, jadi tidak ada bedanya. ‘Kan kamu sama-sama harus meringkas rencana bisnismu, maka dari itu penting supaya kamu fokus pada poin-poin kunci. Ini akan jadi keahlian tambahan untukmu sebagai seorang wirausahawati.
Paragraf Pertama Harus Menarik
Pernah mendengar slogan iklan sebuah produk pewangi pria yang bunyinya, “Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda…”? Nah, begitu jugalah yang terjadi pada paragraf pertama dari ringkasan eksekutif yang kamu buat. Ia benar-benar harus menjadi paragraf yang menggoda pembaca untuk melanjutkannya hingga ke paragraf terakhir—kalau perlu hingga rencana bisnis itu habis dibaca.
Ia harus dibuat semenarik mungkin, dan memberi gambaran singkat pada audiens tentang apa yang bisnismu lakukan. Pembukanya harus dapat mengikat mata pembaca. Ia dapat mengandung aspek-aspek tentang mengapa bisnis tersebut kamu bangun. Sisanya, ringkasan eksekutif haruslah berkaca secara kronologis pada keseluruhan dokumen rencana bisnis yang kamu buat. Sertakan bagian singkat tentang hal-hal yang mungkin ingin kamu jelajahi lebih dalam nanti dalam rencana. Ini berfungsi sebagai teaser agar pembaca mau meneruskan membaca dokumen rencana bisnismu hingga akhir.
Poin-poin Penting yang Harus Diperhatikan
Dengan ruang yang terbatas (maksimal dua halaman), kamu harus mempertimbangkan sebaik mungkin bagian mana yang mau dimasukkan. Ini bergantung pada ukuran bisnismu saat ini dan siapa yang membaca dokumen rencana bisnismu, namun hal-hal umum yang biasanya ada yaitu:
- Masalah yang kamu hadapi, produk / layanan yang kamu buat, dan keuntungan/kelebihan kompetitif yang kamu punya.
- Target pasar yang kamu tuju dan keseluruhan pasar yang juga terdapat kompetitormu di dalamnya.
- Distribusi produk / layananmu (rencana pemasaran/penjualan).
- Tim manajemen dalam bisnismu, dan mengapa kalian tercipta untuk menjadi sukses.
- Mengapa saat ini adalah saat yang penting untuk bisnismu, dan bagaimana caranya supaya tetap kompetitif di masa mendatang.
- Ringkasan proyeksi finansial.
- Tujuan penggalangan dana mu, atau berapa besar dana yang kamu minta (untuk investor).
Dengan memasukkan poin-poin penting ini, kamu akan dapat membuat satu hingga dua halaman dokumen yang bisa menjual misimu ke investor atau orang lain.
Struktur dan Intonasi yang Tepat
Pertama, penting untuk menempatkan ringkasan eksekutif ke dalam konteks untuk kamu sendiri. Tujuan dari ringkasan eksekutif sebaiknya bukan hanya untuk membuat seseorang menulis cek besar kepadamu. Tujuannya adalah untuk membangkitkan minat yang cukup untuk dapat bertemu orang-orang potensial dimana kamu dapat berbagi lebih banyak.
Semakin banyak pertemuan yang kamu lakukan, semakin banyak pengalaman yang akan kamu peroleh dengan investor dan pemangku kepentingan lainnya. Ini bisa membantu meningkatkan peluangmu untuk menemukan investor atau pemodal ventura yang ingin menjadi bagian dari bisnis yang kamu bangun. Sejauh ringkasan eksekutif kamu saling berhubungan, ini berarti kamu juga harus mempertimbangkan apa yang akan membuat orang lain berminat untuk membaca, dan detail apa yang dapat kamu buang.
Kedua, jadilah orang yang otentik dan penuh percaya diri. Menemukan investor, mentor, dan rekan untuk bisnismu itu layaknya jalan raya dua arah. Kamu mengecek siapa mereka, dan mereka juga akan mengecek siapa kamu. Kalau tidak menjadi diri sendiri, pasti akan merugikan untukmu.
Kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pewirausaha adalah menciptakan ringkasan eksekutif yang terlalu bertujuan untuk “menjual” (closing target). Tulisanmu jadi akan penuh dengan klisé yang tidak merepresentasikan ideologi nyata dari bisnismu. Dengan menjadi otentik, akan memberikan mereka gambaran nyata tentang dirimu dan hal-hal yang kamu pedulikan.
Yang sama pentingnya adalah menjadi percaya diri. Kalau kamu sendiri tidak percaya bisnismu akan sukses, lalu siapa lagi? Dan bagaimana pula caramu membuat orang lain percaya kalau kamu sendiri tidak percaya? Kamu tidak perlu melebih-lebihkan angka hanya supaya menarik minat calon investor, atau menunjukkan kesombongan. Sebaiknya kamu menunjukkan keahlian dan keyakinanmu pada produk / layanan yang kamu buat.
Ketiga, pertimbangkan saat audiens-mu membaca ringkasan itu. Kamu bisa menyusun beberapa versi berdasarkan siapa pembacanya, menggunakan istilah-istilah yang mereka pahami dan juga intonasi yang sesuai untuk memelihara hubunganmu dengan mereka.
Epilog
Tidak ada satu cara yang paling ampuh untuk menulis ringkasan eksekutif yang dapat membantumu sukses dalam penggalangan dana. Format ringkasan eksekutif yang kamu pilih akan bergantung pada struktur rencana bisnismu. Gunakan daftar isi saat kamu membuat garis besar, lalu tulis paragraf pertama dan seterusnya sesuai daftar isi tersebut.
Menyusun ringkasan eksekutif memang sulit di awal. Untuk itu, saya juga membuat contoh yang mungkin bisa membuatmu sedikit lebih paham apa yang harus kamu tulis di ringkasanmu sendiri.
Pada akhirnya, kamu yang harus memutuskan seperti apa ringkasan eksekutifmu itu terlihat. Ia adalah representasi awal dari rencana bisnis yang kamu susun. Ia adalah elemen yang “menggoda” calon investor dan orang lain untuk meneruskan membaca hingga akhir. Lihat lagi contoh-contoh ringkasan eksekutif yang bisa kamu dapatkan, supaya kamu memiliki gambaran jelas arah yang harus kamu tuju, dan tentunya, jangan lupa untuk cek kembali penulisan dan intonasinya.
Give a Nice Comment Here