fbpx
menyusun perencanaan finansial bisnis

Cara Menyusun Perencanaan Finansial Bisnis

Kalau kamu ingin mencari pendanaan eksternal, kamu harus menyusun perencanaan finansial bisnis yang terstruktur terlebih dulu. Bagaimana caranya?

Long term thinking and planning enhances short term decision making. Make sure you have a plan of your life in your hand, and that includes the financial plan and your mission.

— Manoj Arora, From The Rat Race To Financial Freedom

Mungkin motivasi yang kamu miliki untuk membangun bisnis ini adalah untuk mendapatkan kebebasan, kekayaan, atau cukup hanya supaya kamu tidak perlu punya bos yang bossy. Tapi yang perlu kamu ingat, semua bisnis itu memiliki kesamaan: harus menghasilkan uang.

Kalau kamu ingin mencari pendanaan eksternal, kamu harus menyusun perencanaan finansial bisnis yang terstruktur. Dokumen ini berfungsi memberi gambaran yang jelas pada calon investor akan prakiraan penghasilan dan juga resiko.

Lalu, apa yang harus ada dalam sebuah dokumen perencanaan keuangan?

Komponen dalam Perencanaan Keuangan untuk Bisnis

  • Prakiraan Pemasukan (Sales Forecast) Ini merupakan proyeksi pendapatan penjualan kamu selama 3-5 tahun ke depan. Biasanya didasarkan pada data penjualan, analisis pasar, dan estimasi penjualan.
  • Anggaran Pengeluaran (Expense Budget) Bagian ini menjabarkan semua biaya yang akan kamu perlukan untuk memulai bisnis dan mengoperasikannya.
  • Proyeksi Arus Kas (Cash Flow Statement) Bagian yang menunjukkan arus kas keluar-masuk selama kurun waktu tertentu, misalnya per kuartal, semester, atau tahunan. Ada tiga kategori utama yang harus kamu pecah yaitu: operasional, investasi, dan pembiayaan.
  • Laporan Laba-Rugi (Profit and Loss Statement) Ia meringkas total pemasukan dan pengeluaran bisnismu untuk jangka waktu tertentu—biasanya per kuartal dan per tahun. Laporan ini dapat membantumu memvisualisasikan penyesuaian yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan penjualan, menambah keuntungan, atau menekan kerugian—dengan menunjukkan bagaimana penjualan dan pengeluaran dapat saling mempengaruhi.
  • Neraca Keuangan (Balance Sheets) Neraca ini menunjukkan situasi terkini bisnismu yang berupa aktiva/aset tetap, kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Karena ia hanya menunjukkan situasi terkini, sebaiknya digunakan dengan membandingkan neraca tahun-tahun sebelumnya. Jika kamu bahkan belum memulai menjalankan bisnis, kamu bisa melewati bagian ini.
  • Analisis Titik Impas/Seri (Break-Even Point) Analisis ini memberi tahu kamu di titik mana (kapan dan seperti apa) bisnismu akan mencapai titik impas—dalam artian, modal awal yang kamu keluarkan sudah kembali seutuhnya tapi kamu belum mendapatkan keuntungan. Ia menganalisis harga dan permintaan pasar untuk menentukan jumlah penjualan yang harus kamu lakukan untuk mengembalikan modal awalmu.

Dengan menyusun perencanaan keuangan, kamu bisa memiliki gambaran kelangsungan bisnis tersebut dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Supaya kamu bisa merencanakan masa depan bisnis yang lebih baik dan mengamankan investasi, kamu harus memiliki perencanaan keuangan yang matang.

Untuk melanjutkan menyusun perencanaan keuangan ini, mari kita bahas elemen dasar yang paling penting: laporan pendapatan, laporan arus kas, dan neraca keuangan.

Laporan Pendapatan dalam Laporan Laba-Rugi

Jika bisnismu diumpamakan sebagai mobil, laporan pendapatan disini berfungsi sebagai pengukur tingkat efisiensi mesin. Ini dikarenakan penjualan dan pendapatan yang didapatkan dari penjualan adalah bahan bakar untuk bisnismu. Laporan pendapatan membantumu mengukur seberapa menguntungkan bisnis itu, dan bagian mana dari bisnismu yang performanya baik maupun buruk.

Tujuan dari adanya laporan ini adalah untuk membantumu menghitung pendapatan bersih. Formulanya seperti ini:

Pendapatan = (Pemasukan + Keuntungan) – (Pengeluaran + Kerugian)

Laporan pemasukan sendiri terdiri dari 5 komponen yaitu:

  1. Pemasukan
    Langkah pertama untuk mengukur pendapatanmu adalah dengan menghitung pemasukan yang didapat oleh bisnismu, baik secara langsung maupun tidak langsung dari produk/layanan yang kamu miliki.
  2. Keuntungan
    Berapa keuntungan yang kamu dapat dari hasil penjualan aset diluar produk/layanan yang kamu punya. Contohnya penjualan properti seperti kendaraan logistik, bangunan, dan lainnya.
  3. Pengeluaran
    Berapa banyak uang yang dikeluarkan oleh bisnismu. Termasuk didalamnya biaya-biaya yang diperlukan untuk mendapatkan pemasukan. Oleh karenanya, kamu harus sangat disiplin untuk mecatat semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
  4. Kerugian
    Komponen ini adalah bagian yang tidak memberikan kontribusi apa-apa ke pemasukan. Misalnya saja, ketika kamu harus mengembalikan uang pelanggan karena ia tidak puas, sekalipun kamu sudah memberikan layanan.
  5. Pendapatan Bersih
    Jika kamu sudah mendapatkan angka-angka dari poin 1-4, gunakan formula diatas tadi: pendapatan = (pemasukan + keuntungan) – (pengeluaran + kerugian).

Laporan pendapatan ini akan berguna untuk menentukan seberapa menguntungkannya bisnismu. Selain itu, kamu juga bisa menggunakannya untuk memberdayakan anggota timmu untuk mengambil keputusan yang lebih baik di masa depan dan juga dengan cepat berganti arah jika terjadi hal-hal yang diluar jalur—misalnya ketika tren pasar berubah.

Neraca Keuangan

Bagian ini akan membantumu untuk mengukur tingkat kesehatan bisnismu. Neraca keuangan adalah laporan singkat yang menunjukkan situasi keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Namun, kamu sebaiknya membandingkan neraca terkini dengan neraca sebelumnya, supaya kamu bisa memiliki gambaran yang lebih luas tentang performa perusahaan hingga mengidentifikasi tren dan perubahan musiman.

Formula dasar untuk menghitung neraca keuangan ini adalah:

Aset = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham

Dengan mengumpulkan seluruh data finansial dan menyusunnya dengan baik, barulah kamu bisa menghitung neraca keuangan ini.

Aset / Aktiva

Uraian tentang apa saja yang dimiliki oleh perusahaanmu/bisnismu saat ini, termasuk uang tunai, dan berapa banyak piutang pelangganmu. Aset termasuk:

  • Uang tunai,
  • Piutang,
  • Inventaris,
  • Pengeluaran yang dibayar di muka,
  • Sekuritas,
  • Wesel tagih (notes receivable),
  • Aktiva tetap,
  • Aktiva lainnya.

Ketika kamu sudah mendapatkan angka jumlah dari masing-masing kategori, tambahkan kesemuanya untuk mendapatkan jumlah aset yang perusahaanmu miliki.

Kewajiban

Adalah hutang yang dimiliki oleh perusahaanmu, baik untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Singkatnya, kewajiban jangka panjang adalah hutang yang termin pembayarannya diatas 1 tahun. Hutang saat ini adalah yang harus dibayarkan dalam 1 tahun, seperti gaji. Tambahkan semua hutan saat ini dengan hutang jangka panjang untuk mendapatkan angka kewajibanmu.

Ekuitas Pemegang Saham

Adalah jumlah yang tersisa untuk seluruh pemilik perusahaan jika semua aset dijual dan kewajiban dibayarkan. Untuk menghitung ekuitas pemegang saham, kamu perlu menambahkan saldo laba (saldo akhir dari saldo sebelumnya + laba bersih – pembayaran kepada investor) dan modal yang dimasukkan.

Jika kamu sudah mendapatkan angka akhir dari tiga komponen diatas (aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham), kamu bisa memasukkannya ke formula neraca keuangan yang sudah kita bahas diatas.

Laporan Arus Kas

Ini adalah laporan yang menunjukkan bagaimana sebuah perubahan di neraca keuangan akan dapat mempengaruhi penghasilan. Di level paling dasar, ia menunjukkan bagaimana uang mengalir masuk dan keluar di perusahaanmu. Lalu, bagaimana ia dapat membantu perusahaanmu?

Laporan arus kas penting untuk akuntansi, pemberi pinjaman, investor, karyawan potensial, dan direktur perusahaan karena ia memberi tahu mereka apakah bisnis ini dapat menutupi pengeluaran penting seperti gaji, biaya operasional, dan hutang. Dengan laporan arus kas, mereka yang berniat untuk berinvestasi dalam bisnis ini akan dapat dengan cepat mengukur resiko investasinya.

Dari pembahasan perencanaan keuangan diatas, kamu sudah bisa mendapatkan wawasan terkait perencanaan finansial dan bagaimana menarik minat investor. Dari tiga komponen utama—laporan pendapatan, laporan arus kas, dan neraca keuangan—kamu seharusnya sudah dapat menyusun perencanaan keuangan untuk dokumen rencana bisnis yang meyakinkan.

Semoga sukses!